Amphoe (kadang kala disebut amphur, bahasa Thai: อำเภอ, pengucapan [ʔām.pʰɤ̄ː]) adalah pembagian wilayah administratif tingkat kedua di Thailand. Biasa diterjemahkan sebagai "distrik". Beberapa amphoe membentuk provinsi (changwat). Wilayah administratif ini serupa/setingkat dengan County atau Kabupaten. Amphoe dipimpin oleh seorang Nai Amphoe (นายอำเภอ). Amphoe terbagi menjadi beberapa tambon, (bahasa Thai: ตำบล), atau sub-distrik.

Kantor Amphoe Mae Sai di Provinsi Chiang Rai

Di seluruh Thailand terdapat 878 amphoe,[1] dan tidak termasuk 50 distrik di Bangkok yang disebut khet (เขต) sejak reformasi administratif Bangkok 1972. Jumlah amphoe bervariasi di setiap provinsi, mulai dari hanya tiga buah di provinsi terkecil hingga berjumlah 50 distrik (distrik urban) di Bangkok. Luas wilayah dan jumlah penduduk tiap amphoe juga berbeda-beda. Amphoe dengan jumlah penduduk terkecil adalah di Ko Kut (Provinsi Trat) berpenduduk 2,042 jiwa, sementara Mueang Samut Prakan (Provinsi Samut Prakan) memiliki penduduk 509,262 jiwa. Amphoe yang terletak di wilayah pegunungan biasanya memiliki penduduk yang sedikit namun luas wilayahnya lebih luas dari beberapa provinsi. Amphoe Umphang (Provinsi Tak) memiliki luas wilayah 4.325,4 km2 dan menjadi amphoe dengan luas terbesar dan kepadatan penduduk terkecil.

Nama-nama amphoe biasanya berbeda-beda, tetapi di beberapa kasus terdapat nama amphoe yang sama berkenaan dengan kendala penerjemahan nama ke Bahasa Inggris. Contoh yang cukup terkenal adalah nama Amphoe Chaloem Phra Kiat, yang menjadi nama dari lima distrik yang didirikan pada tahun 1996 dalam rangka perayaan peringatan 50 tahun kenaikan takhta Raja Bhumibol Adulyadej. Chaloem Phra Kiat (เฉลิมพระเกียรติ) berarti 'untuk memperingati' atau 'untuk menghormati' kerabat kerajaan.

Administrasi lokal

sunting

Setiap amphoe dipimpin oleh seorang pejabat kepala distrik (nai amphoe, นายอำเภอ), yang ditunjuk Kementerian Dalam Negeri. Pejabat yang ditunjuk merupakan bawahan dari gubernur provinsi.

Amphoe mueang

sunting
 
Menara jam di kota Chiang Rai yang terletak di pusat Amphoe mueang Chiang Rai

Distrik yang memiliki kantor adminitrasi provinsi disebut amphoe mueang (secara harfiah berarti distrik kota). Distrik kota ini bukanlah pemegang pemerintah ibu kota provinsi tersebut, tetapi pemerintah ibu kota provinsi berada dalam wilayah distrik tersebut dengan tingkat pemerintahan yang berada di tingkat lebih rendah dari pemerintahan distrik kota. Hingga dekade 1930 an, belum terdapat aturan bahwa distrik di mana ibu kota provinsi bertempat harus diberi kata mueang di namanya. Pada tahun 1938 semua distrik kota diberi nama amphoe mueang, dan distrik-distrik yang bukan ibu kota provinsi namun memiliki kata mueang di namanya, dihilangkan kata mueang tersebut.[2] Pengecualian terhadap penambahan kata mueang ini terdapat pada Provinsi Ayutthaya, di mana distrik ibu kotanya tidak dinamai Amphoe Mueang Ayutthaya tetapi Amphoe Phra Nakhon Si Ayutthaya, nama ini sama seperti nama provinsinya Phra Nakhon Si Ayutthaya. Hal ini juga terjadi pada distrik ibu kota di Provinsi Thonburi dan Phra Nakhon yang memiliki nama sama dengan nama provinsinya tanpa ada kata mueang. Hal ini terjadi karena dua provinsi itu bergabung membentuk kawasan metropolitan Bangkok.

Amphoe mueang biasanya adalah distrik yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di seluruh provinsi, karena pusat administrasi provinsi biasanya terletak di kota terbesar di provinsi tersebut. Provinsi Songkhla adalah salah satu pengecualian, karena Hat Yai yang merupakan kota dan juga distrik berkembang lebih pesat daripada pusat pemerintahan provinsi ini di Mueang Songkhla karena transportasi di Hat Yai yang lebih baik.

Ada empat distrik di Thailand (Chan, Pan, Suang, dan Yang) yang memiliki kata mueang di namanya, walaupun distrik-distrik ini bukan distrik ibu kota provinsi. Hal ini terjadi karena distrik-distrik ini baru dibentuk pada periode antara 1973 hingga 1995.

King amphoe

sunting

King amphoe (กิ่งอำเภอ — กิ่ง berarti 'cabang') atau berarti distrik minor adalah distrik yang terbentuk karena pusat pemerintahan di distrik induk tempat distrik minor bertempat sulit dijangkau oleh warga setempat. Kewenangan dan tugas dari amphoe induk diserahkan ke king amphoe, tetapi tidak menjadikan king amphoe terpisah dari amphoe induknya. Ketika sebuah king amphoe memiliki kelayakan sebagai sebuah amphoe maka statusnya akan dinaikkan dan dimekarkan menjadi amphoe yang mandiri. Namun, tidak semua amphoe yang baru dibentuk berasal dari king amphoe, jika dari awal sebuah wilayah memiliki syarat yang cukup untuk menjadi amphoe mandiri, maka akan langsung dimekarkan. Ada king amphoe yang tetap statusnya dari pembentukannya hingga saat ini. Ada yang menunggu lama baru dinaikkan statusnya seperti, Ko Yao yang menjadi king amphoe selama 85 tahun hingga naik status pada tahun 1988. Kadang-kadang amphoe yang mandiri turun statusnya menjadi king amphoe. Contohnya Amphoe Thung Wa yang penduduknya banyak yang berpindah ke King Amphoe La-ngu, sehingga La-ngu naik status sedangkan Thung Wa turun status. Contoh lain adalah Chumphon Buri yang turun status karena penduduknya berkurang setelah wilayah didalamnya dimekarkan dan wilayah pemekaran baru tersebut lebih besar dan berkembang, serta berpenduduk lebih banyak.

Kriteria untuk membentuk sebuah amphoe yang mandiri adalah memiliki 30.000 penduduk dan memiliki minimal lima tambon, atau, memiliki jarak lebih dari 25 km (16 mi) dari kantor distrik, penduduk minimal 15,000 jiwa dan minimal terdiri dari empat tambon.

Sebuah distrik minor (king amphoe) ini dipimpin oleh seorang Pejabat Kepala (Hua Na King Amphoe, หัวหน้ากิ่งอำเภอ).

Kata king (กิ่ง) dalam Bahasa Thai berarti 'cabang' dan bukan merupakan kata king dalam Bahasa Inggris. Terjemahan resmi yang direkomendasikan adalah "distrik minor" —walaupun kadang distrik minor ini diartikan sebagai sub-distrik, yang lebih tepat untuk istilah tambon. Sehingga membuat king amphoe dianggap sebagai entitas administratif yang lebih rendah dari amphoe induknya, padahal tidak.[3]

Pemerintah Thailand menaikkan status 81 king amphoe menjadi amphoe mandiri pada 15 Mei 2007 untuk memudahkan proses administrasi.[4] Dengan pengumuman resmi di Royal Gazette pada 24 Agustus pada tahun yang sama.[5]

Kantor distrik

sunting

Gedung kantor administrasi setiap amphoe disebut thi wa kan amphoe (ที่ว่าการอำเภอ), yang juga menandakan pusat dari setiap amphoe. Jarak yang tertera di penunjuk jalan juga dihitung berdasarkan jarak antar kantor distrik. Kantor distrik ini biasanya terletak di kawasan terbesar di setiap distrik, untuk membuatnya mudah dijangkau oleh penduduk setempat. Salah satu tugas dari kantor amphoe adalah pencatatan sipil, yang membuat amphoe menjadi tingkat yang paling penting dalam masyarakat Thailand.

Referensi

sunting
  1. ^ "Educational Statistics 2016". Ministry of Education Thailand. hlm. 13. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-29. Diakses tanggal 5 August 2018. 
  2. ^ พระราชกฤษฎีกาเปลี่ยนนามจังหวัด และอำเภอบางแห่ง พุทธศักราช ๒๔๘๑ (PDF). Royal Gazette (dalam bahasa Thai). 55 (ก): 658–666. 1938-11-14. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-11-08. Diakses tanggal 2019-06-01. 
  3. ^ Thai-English Transcription of Changwat, Amphoe, King Amphoe and Tambon. Bangkok: Kō̜ng Wichākān læ Phǣnngān, Krom Kānpokkhrō̜ng. 2007. ISBN 978-974-7857-04-7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-26. Diakses tanggal 2007-05-28. 
  4. ^ แถลงผลการประชุม ครม. ประจำวันที่ 15 พ.ค. 2550. Manager Online (dalam bahasa Thai). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-16. Diakses tanggal 2019-06-01. 
  5. ^ พระราชกฤษฎีกาตั้งอำเภอฆ้องชัย...และอำเภอเหล่าเสือโก้ก พ.ศ. ๒๕๕๐ (PDF). Royal Gazette (dalam bahasa Thai). 124 (46 ก): 14–21. Aug 24, 2007. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-09-30. Diakses tanggal 2019-06-01. 

Pranala luar

sunting