Gitar

alat musik dawai

Gitar adalah sebuah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik, umumnya menggunakan jari maupun plektrum. Gitar terbentuk atas sebuah bagian tubuh pokok dengan bagian leher yang padat sebagai tempat senar yang umumnya berjumlah enam didempetkan. Gitar secara tradisional dibentuk dari berbagai jenis kayu dengan senar yang terbuat dari nilon maupun baja. Beberapa gitar modern dibuat dari material polikarbonat. Secara umum, gitar terbagi atas 2 jenis: akustik dan elektrik.

Gitar
Sebuah gitar klasik (senar-nilon)
Alat musik dawai
Klasifikasi Alat musik dawai (dipetik, umumnya menggunakan jemari untuk senar-nilon dan menggunakan plektrum untuk senar-baja)
Hornbostel–Sachs321.322
(Kordofon komposit)
Rentangan permainan
(setem gitar standard)
Alat musik terkait

Gitar akustik, dengan bagian badannya yang berlubang (hollow body), telah digunakan selama ribuan tahun. Terdapat tiga jenis utama gitar akustik modern: gitar akustik senar-nilon, gitar akustik senar-baja, dan gitar archtop. Gitar klasik umumnya dimainkan sebagai instrumen solo menggunakan teknik fingerpicking komprehensif.

Gitar elektrik, diperkenalkan pada tahun 1930-an, bergantung pada penguat yang secara elektronik mampu memanipulasi bunyi gitar. Pada permulaan penggunaannya, gitar elektrik menggunakan badan berlubang (hollow body), namun kemudian penggunaan badan padat (solid body) dirasa lebih sesuai. Gitar elektrik terkenal luas sebagai instrumen utama pada berbagai genre musik seperti blues, country, reggae, jazz, metal, rock, dan berbagai bentuk musik pop.

Sejarah

sunting

Kata ‘gitar’ atau guitar dalam bahasa Inggris, pada mulanya diambil dari nama alat musik petik kuno di wilayah Persia pada kira-kira tahun 1500 SM yang dikenal sebagai citar atau sehtar. Alat musik ini kemudian berkembang menjadi berbagai macam model gitar kuno yang dikenal dengan istilah umum tanbur. Pada tahun 300 SM Tanbur Persia dikembangkan oleh bangsa Yunani dan enam abad kemudian oleh bangsa Romawi (Bellow, 1970:54-55). Pada tahun 476M alat musik ini dibawa oleh bangsa Romawi ke Spanyol dan bertransformasi menjadi: (1) guitarra Morisca yang berfungsi sebagai pembawa melodi, dan (2) Guitarra Latina untuk memainkan akor. Tiga abad kemudian bangsa Arab membawa semacam gitar gambus dengan sebutan al ud ke Spanyol (Summerfield, 1982:12). Berdasarkan konstruksi al ud Arab dan kedua model gitar dari Romawi tersebut, bangsa Spanyol kemudian membuat alat musiknya sendiri yang disebut vihuela. Sebagai hasilnya, vihuela menjadi populer di Spanyol sementara alat-alat musik pendahulunya sedikit demi sedikit ditinggalkan. Walaupun demikian al ud dibawa orang ke negara-negara Eropa Barat dan menyaingi popularitas vihuela di Spanyol. Di Eropa al ud disambut dengan baik dan berkembang menjadi berbagai model lute Eropa hingga kira-kira akhir abad ke-17. Sementara itu vihuela berkembang terus menjadi berbagai macam gitar selama berabad-abad hingga akhirnya menjadi gitar klasik yang digunakan pada saat ini.

Keaslian gitar tidak dapat dilihat dari keantikannya. Beberapa ahli merasa alat ini berasal dari benua Afrika, di mana banyak replika modern dalam bentuk kotak bulat seperti kulit kerang dengan Gut / benang benang sutera, di banyak daerah benua itu. Ahli lain menemukan alat ini dalam bentuk kaca di relief relief batu tua di zaman Asia Tengah dan Asia Kuno. Bahan pemikiran lain juga timbul dengan ditemukannya vas vas Yunani Kuno yang bercorak. Greek Strings mungkin adalah alat pertama yang dikatagorikan sebagai gitar. Gitar modern kemungkinan berakar dari gitar Spanyol, tetapi berbagai jenis gitar seperti instrumen instrumen yang kita bisa saksikan dilukisan lukisan pada zaman Medieval dan Renaiassance yang banyak terdapat diseluruh Eropa.[1]

Secara kasar jenis gitar dapat dibagi atas gitar akustik dan gitar elektrik.

Gitar akustik

sunting
 
Sebuah gitar akustik.

Gitar akustik memiliki bagian badan yang berlubang (hollow body) dan dapat menghasilkan suara yang relatif cukup keras tanpa penguatan elektrik. Bunyi dari gitar akustik dihasilkan dari getaran senar yang mengalir antara tulang leher (nut) dengan jembatan (brigde) yang kemudian diperkuat oleh bagian badan gitar yang bertindak sebagai lubang resonansi.

Lubang resonansi pada umumnya berupa lubang berbentuk lingkaran terletak di tengah badan gitar. Tapi sesuai perkembangan zaman dan tuntutan estetika lubang resonansi tidak hanya berbentuk lingkaran, tetapi juga bisa berupa kaligrafi seperti yang diperkenalkan oleh CC Guitar dengan Calligraphy Series yang mengambil karakter kanji (China, Japan).

Terdapat beberapa subkategori dari pengelompokan gitar.[2] akustik, di antaranya:

Pengelompokan gitar akustik juga memasukkan gitar akustik yang memiliki tingkatan jangkauan nada yang berbeda, seperti gitar bass akustik yang memiliki setem yang sama dengan gitar bass elektrik.

Gitar listrik

sunting

Gitar listrik (juga "gitar elektrik") adalah gitar yang dirancang agar bunyi yang dihasilkan dapat diperkuat secara elektrik dan jika dimainkan tanpa penguatan tersebut akan menghasilkan suara yang relatif lemah. Komponen utama pada gitar elektrik adalah pickup. Pick up Elektromagnetik menangkap dan mengubah getaran senar ke dalam bentuk sinyal, yang kemudian diteruskan ke pengeras suara melelui medium kabel atau gelombang radio. Suara yang dihasilkan sering kali dimanipulasi sedemikian rupa menggunakan peralatan elektronik tambahan maupun distorsi alami dari tabung vakum di dalam pengeras suara. Terdapat dua jenis pickup magnetik, yaitu pickup kumparan tunggal (single coil) dan pickup kumparan ganda (double coil atau humbucker), di mana setiap pickup dapat diatur aktif atau pasif. Pickup pertama yang berhasil digunakan pada gitar dikembangkan oleh George Beauchamp pada 1931, diamana saat itu ia masih menggunakan badan gitar yang berlubang (hollow-body). Setelah Perang Dunia II, barulah gitar elektrik badan-padat (solid-body) dipopulerkan oleh Gibson yang bekerjasama dengan Les Paul, serta oleh Leo Fender yang bekerja secara independen.

Beberapa model gitar elektrik menggunakan pickup piezoelektrik, yang berfungsi sebagai transduser untuk menghasilkan suara yang relatif mirip dengan gitar akustik. Terdapat pula gitar yang mengkombinasikan pickup magnetik dan pickup piezoelektrik yang bernama hybrid guitars.[3]

 
Pria memainkan musik rakyat Brasil dari Recife

Gitar Elektrik 7 Senar / Seven Strings Guitar

sunting

Sejarah Gitar Senar 7 atau yang biasa disebut Seven Strings Guitar, Awalnya bermula di Rusia dan Brasil gitar. Standar Tunning gitar 7 string adalah B-E-A-D-G-B-E. Gitar Senar Tujuh biasanya digunakan paga genre musik rock dan jazz.

Band yang gitarisnya menggunakan Gitar 7 Senar antara lain adalah Dream Theater, Devin Townsend, Fear Factory, Steve Vai, Scribe, Trivium, Korn, Limp Bizkit, Deftones, Behemoth, Nevermore, Tesseract, Sedangkan Gitaris Terkenal yang mengusung jazz dengan 7 String adalah George Van Eps, Bucky Pizzarelli, John Pizzarelli, Howard Alden, Ed Laub, Lenny Breau, Jimmy Bruno, dan Diane Hubka.

Berikut adalah Daftar atau Jenis-jenis tunning atau stem Gitar dengan 7 senar:

Nama Tuning Low 7 6 5 4 3 2 1 High
7 String Rock B E A D G B E
7 String Jazz A E A D G B E
7 String Breau E A D G B E A
7 String Hunter A D A D G B E

Konstruksi

sunting

Tubuh gitar terdiri dari tiga bagian utama yaitu kepala, leher dan badan. Pada bagian kepala terdapat mesin penala dawai. Dawai gitar yang berjumlah enam utas masing-masing diikatkan pada enam buah pasak yang merupakan bagian dari mesin penala. Bagian leher terdapat di antara kepala dan badan. Bagian muka leher yang masuk hingga kira-kira seperempat papan muka dari badan gitar, merupakan papan jari yang memiliki 19 pembatas dari logam yang dikenal dengan sebutan fret. Fungsinya adalah untuk memproduksi tingkat ketinggian nada yang berbeda dengan jalan menempatkan jari-jari pada ruang-ruang di antara logam-logam fret. Bagian badan gitar berfungsi sebagai tabung resonator untuk memperbesar bunyi yang dihasilkan oleh getaran dawai. Papan muka pada badan gitar yang bahan kayunya lebih tipis dibanding papan belakang dan samping, disebut juga sebagai papan suara. Pada papan suara terdapat lubang suara untuk mengeluarkan hasil produksi bunyi. Pada dasarnya bunyi gitar dihasilkan oleh getaran dawai-dawai yang terentang di antara batang penyanggah dawai yang merupakan pembatas antara kepala dan leher (disebut nut) dengan gading pembatas (disebut bridge) pada pangkal pengikat dawai di atas papan suara (disebut base).

Aksesoris

sunting

Walaupun gitar sudah dapat dimainkan tanpa alat-alat berikut, namun penggunaan berbagai aksesoris dapat dipakai untuk mempermudah dalam memegang dan memainkan gitar.

Strap gitar digunakan untuk menggantung gitar melalui bahu, agar bisa bermain gitar sambil berdiri dengan mudah. Strap berbetuk secarik kain dengan penebalan kulit sintetis di kedua ujungnya, di mana panjangnya dapat diatur untuk menyesuaikan posisi favorit dari pemain gitar tersebut.

Gitar memiliki beragam jenis perlengkapan untuk memasangkan strap. Perlengkapan paling umum adalah menggunakan pin strap, yang berupa silinder logam yang ditancapkan ke gitar menggunakan sekrup. Secara umum, dua buah pin strap selalu terdapat pada semua gitar elektrik dan banyak gitar akustik. Pin strap oleh sebagian orang lalu diganti dengan strap berpengunci (strap locks) yang dapat menghubungkan gitar dan strap dengan lebih aman.

Pin strap bawah biasanya terletak di bagian dasar badan gitar. Sedangkan pin strap atas umumnya terletak di sekitar ujung atas dari badan gitar, dengan posisi tepatnya yang berbeda-beda. Posisi paling umum adalah di lengkungan badan atas gitar, di ujung dari upper horn ataupun di sambungan leher gitar (heel). Beberapa gitar elektrik, terutama gitar dengan bentuk badan yang aneh, memiliki pin strap yang dipasang di bagian belakang badan gitar, baik salah satu pin maupun keduanya. Terdapat pula pin starp atas yang dipasang di bagian kepala gitar.

Beberapa gitar akustik hanya memilik satu pin strap, yaitu di dasar badan gitar. Untuk itu ujung strap lainnya harus diikatkan ke kepala gitar. Namun, beberapa gitar akustik dibuat tanpa pin strap sama sekali.

Plektrum

sunting
 
Beragam contoh plektrum

Plektrum (atau biasa disebut pick) adalah sepotong kecil material keras yang umumnya dipegang dengan jempol dan telunjuk dan digunakan untuk memetik dan membunyikan senar. Plektrum secara umum lebih sering digunakan untuk permainan gitar elektrik. Walaupun bahan utama pembuat plektrum adalah plastik, terdapat pula plektrum dari bahan lain, seperti tulang, kayu, logam, ataupun tempurung kura-kura. Tempurung kura-kura adalah bahan yang paling sering digunakan pada era awal pembuatan plektrum. Tetapi seiring dengan kura-kura yang terancam punah dan menjadi hewan dilindungi, tempurung kura-kura tidak lagi digunakan sebagai bahan pembuat plektrum.

Bentuk dan ukuran plektrum sangatlah beragam. Ukuran plektrum bervariasi mulai dari plektrum kecil untuk jazz hingga plektrum besar untuk bass. Ketebalan plektrum juga memengaruhi penggunaannya. Plektrum yang lebih tipis (antara 0,2 sampai 0,5 mm) biasanya digunakan untuk permainan rhythm, sedangkan plektrum yang lebih tebal (antara 0,7 hingga 1,5+ mm) biasanya digunakan untuk permainan melodi.

Suara gitar khas ala Billy Gibbons disebut-sebut dikarenakan ia menggunakan koin Amerika atau koin Meksiko sebagai plektrum. Hal serupa terjadi pada Brian May yang menggunakan koin Inggris sebagai plektrum. Lain halnya dengan David Persons yang dikenal menggunakan plektrum dari kartu kredit usang yang dipotong dengan ukuran yang tepat.

Tala/Sêtém

sunting

Gitar adalah sebuah instrumen transposing, di mana suara titinadanya satu oktaf lebih rendah dari yang tertulis pada skor/lembaran musiknya.

Berbagai variasi tala pada gitar dapat saja digunakan, tergantung dari pemainnya. Tala yang paling umum digunakan — yang dikenal sebagai "Standard Tuning" — menggunakan senar yang ditala dari E rendah ke E tinggi, dengan melintasi rentang dua oktaf (EADGBe). Jika keenam senar dibunyikan secara terbuka (open string) maka akan menghasilkan chord Em7/add11.

Titinadanya adalah sebagai berikut:

Senar Notasi ilmiah Notasi Helmholtz Frekuensi
pertama E4 e' 329,63 Hz
kedua B3 b 246,94 Hz
ketiga G3 g 196,00 Hz
keempat D3 d 146,83 Hz
kelima A2 A 110 Hz
keenam E2 E 82,41 Hz

Tabel berikut menunjukkan titinada yang dilintasi keenam senar pada tala standar, dari fret nol (nut) hingga fret dua belas.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
E F F G A A B B C C D E E
B C C D E E F F G A A B B
G A A B B C C D E E F F G
D E E F F G A A B B C C D
A B B C C D E E F F G A A
E F F G A A B B C C D E E

Gitar yang menggunakan tala standar dapat dengan mudah untuk ditala, dengan fakta bahwa nada pada fret kelima sama dengan nada pada senar terbuka (open string) sebelumnya; sebagai contoh, nada pada fret kelima pada senar keenam memiliki nada yang sama dengan senar terbuka kelima. Pengecualian pada hal ini terjadi antara senar kedua dan ketiga, di mana nada fret keempat pada senar ketigalah yang sama dengan senar terbuka kedua.

Tata tala standar telah banyak berkembang untuk menyediakan keselarasan antara pemosisian jari yang sederhana untuk chord (akor) umum dan kemampuan untuk memainkan scale (tangga nada) umum dengan pergerakan jari seminimal mungkin. Uniknya, tala gitar memiliki pola pengulangan, di mana hal ini mempermudah dalam memainkan tangga nada umum. Terdapat pula variasi dan pengembangan terhadap tala alternatif. Tala alternatif digunakan untuk dua alasan utama: kemudahan dalam bermain dan variasi nada yang dapat dihasilkan.

Banyak gitaris yang menggunakan sebuah variasi tala yang ditemukan berabad lalu, di mana senar terrendah 'diturunkan' satu nada penuh (whole tone). Dikenal sebagai tala "Drop-D" di mana urutan titinada senar terbukanya dari rendah ke tinggi adalah DADGBe. Hal ini memungkinkan permainan bass dominan dan tonic senar terbuka dalam kunci D dan D-minor. Hal tersebut juga mempermudah dalam memainkan powerchords. Eddie Van Halen sering kali menggunakan sebuah alat yang ia patenkan yang bernama "D Tuna". Alat tersebut berupa tuas kecil yang terhubung ke fine tuner senar keenam pada tremolo Floyd Rose miliknya, yang membuatnya dapat menurunkan nada senar tersebut dari E ke D dengan mudah. Pada era modern, banyak grup rock kontemporer yang melakukan perubahan tala senar dengan penurunan beberapa semi-nada, menghasilkan tala "Drop-C" atau "Drop-B" sebagai contohnya. Bagaimanapun penggunaan istilah ini kurang konsisten. Terminologi "drop-D" selain digunakan untuk menggambarkan "drop-D" yang sebenarnya (di mana senar terakhir diturunkan 1 nada), istilah tersebut terkadang juga salah digunakan untuk menggambarkan tala "Standar" berbasis D yang sebenarnya dinamakan "D-Standard" (DGCFAd').

Seperti halnya dengan instrumen berdawai lainnya, dimungkinkan menggunakan sejumlah besar scordatura pada gitar. Bentuk umum scordatura termasuk menurunkan tala senar ke-3 menjadi F untuk meniru tala standar dari lute, terutama ketika memainkan lagu-lagu opera renaissance yang sebenarnya ditulis untuk lute.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-02-20. Diakses tanggal 2010-05-09. 
  2. ^ Jenis Alat Musik Diarsipkan 2022-09-10 di Wayback Machine., Chord Gitar. Diakses 10 September 2022.
  3. ^ "Hybrid guitars publisher=Guitarnoize.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-25. Diakses tanggal 2010-06-15. 

Pranala luar

sunting