Kimia klinik adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk menganalisis substansi yang terdapat di dalam jenis cairan tubuh (biasanya darah) yang mana di dalamnya terdapat “produk samping”. Produk samping ini seperti urine, serum, plasma, dll.[1] Namun, tidak selalu darah yang biasanya dianalisis, tetapi bisa juga memakai urine. AnaIisis urin ini memakan waktu sampel biasanya 24 jam.[1] Ilmu kimia klinik ini biasanya dipakai dalam pemeriksaan kimia klinik di laboratorium guna mencari tahu penyakit dan dapat mendiagnosis penyakit serta dapat juga menyekrining sehingga dapat menentukan bentuk pengobatan yang tepat, mengawasi pengobatan, serta menentukan risiko dari pengobatan tersebut.

Kimia klinik juga dapat dikategorikan sebagai bagian dari laboratorium medis yang memiliki fokus untuk menguji makromolekul seperti lipoprotein, protein, protein spesifik, enzim, dan marker diabetes, serta ion-ion penting seperti mineral dan garam.[2] Selain itu, kimia klinik juga bisa dikategorikan ke beberapa bidang seperti kimia analisis, imunologi, endokrinologi, farmakologi, dan toksinologi.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ a b editor., Bishop, Michael L., editor. Fody, Edward P., editor. Siclen, Carleen Van, editor. Mistler, James March, editor. Moy, Michelle,. Clinical chemistry : principles, techniques, and correlations. ISBN 978-1-284-23886-0. OCLC 1261774552. 
  2. ^ a b Fristiohady, Ruslin, Adryan (2020). Pengantar Kimia Klinik dan Diagnostik (PDF). Yogyakarta: Wahana Resolusi. hlm. 2–3. ISBN 9786237639084.