Memoar (juga biasa ditulis memoir) adalah kenang-kenangan yang menyerupai autobiografi dengan menekankan pendapat, kesan dan tanggapan pencerita atas peristiwa-peristiwa yang dialami serta tokoh-tokoh yang berhubungan dengannya.[1] Seluk-beluk sejarah dalam memoar tidak mutlak benar.[1] Akan tetapi, memoar tetap menjadi bahan penting untuk penulisan biografi.[1] "Hikayat Abdullah" merupakan memoar Abdullah bin Abdulkadir Munsyi.[1] Memoar dapat mencapai nilai sastra yang tinggi.[1] Winston Churchill (1874-1965) mendapat hadiah nobel untuk sastra (1953) karena memoarnya mengenai Perang Dunia II.[1] Penulis memoar biasanya adalah orang-orang yang berperan atau pengamat yang dekat dengan peristiwa sejarah.[2] Tujuan utamanya adalah untuk menggambarkan atau menginterpretasikan peristiwa.[2]

Memoar Walden

Perang Sipil di Inggris pada abad ke-17 meninggalkan banyak kenangan. Beberapa yang terkenal adalah memoar Sir Edmund Ludlow dan Sir John Reresby.[2] Pada abad ke-20, banyak negarawan terkemuka dan orang-orang militer menjelaskan pengalaman mereka dalam sebuah memoar.[2] Memoar yang terkenal pada Perang Dunia II selain tulisan Churchill adalah memoar Viscount Montgomery dan Charles de Gaulle.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f Ichtiar Baru Van Hoeve; Hassan Shadily. Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7 (edisi khusus). Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve. 
  2. ^ a b c d e "Memoir". Diakses tanggal 25 Juni 2014.