Pasar gelap ialah sektor kegiatan ekonomi yang melibatkan transaksi ekonomi ilegal, khususnya pembelian dan penjualan barang dagangan secara tak sah. Barang-barangnya sendiri bisa ilegal, seperti penjualan senjata atau obat-obatan terlarang; barang dagangan bisa curian; hewan langka hasil dari perburuan liar; atau barang dagangan barangkali sebaliknya merupakan barang resmi yang dijual secara gelap untuk menghindari pembayaran pajak atau syarat lisensi, seperti rokok atau senjata api tak terdaftar.

Disebut demikian karena urusan "ekonomi gelap" atau "pasar gelap" dilakukan di luar hukum, dan perlu diadakan "dalam kegelapan", di luar penglihatan hukum. Pasar gelap dikatakan berkembang saat pembatasan tempat negara pada produksi atau syarat barang dan layanan yang berasal dari konflik dengan permintaan pasar.

Pasar-pasar itu berhasil baik, kemudian, saat pembatasan negara makin berat, seperti selama pelarangan atau pendistribusian. Bagaimanapun, pasar gelap secara normal hadir dalam ekonomi kapitalisme maupun sosialisme. Istilah pasar gelap dalam bahasa inggris dikenal dengan illicit trade (dulu illegal trade, sekarang berusaha untuk dihapus karena tidak sesuai).

Secara tradisional, aktivitas pasar gelap dilakukan secara tunai. Dengan munculnya Internet, banyak transaksi pasar gelap sekarang dilakukan secara online, seperti di dark web, dan sering dilakukan dengan mata uang digital. Pasar gelap dapat merugikan perekonomian karena merupakan pasar bayangan di mana kegiatan ekonomi tidak dicatat dan pajak tidak dibayar.[1]

Sumber pasar gelap

sunting

Sumber dari semua pasar gelap adalah adanya larangan atau pembatasan barang-barang tertentu oleh pemerintah sehingga terjadi penyelundupan.[butuh rujukan] Larangan atau pembatasan pemerintah bisa bermacam-macam cara, larangan berarti berurusan dengan hukum pidana(contohnya: narkoba, bahan peledak, senjata). Sedangkan pembatasan bisa berbentuk pajak yang tinggi(contohnya: rokok, minuman keras), syarat-syarat yang ketat(maksudnya demi kepentingan kemaslahatan rakyat, contohnya: kayu), lisensi dan/atau Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan dapat menjadi dasar hukum pemerintah untuk melarang barang bajakan, kuota (contohnya: beras, gula), dan lain-lain. Sumber dari pasar gelap dapat juga berupa sembunyi-sembunyi karena bertentangan dengan norma-norma masyarakat, seperti prostitusi, barang-barang porno, jimat, ilmu hitam, dan lain-lain (sebagian besar yang bertentangan dengan norma masyarakat sudah dibuatkan peraturan pemerintahnya).

Penyelundupan

sunting

Pasar gelap sangat erat kaitannya dengan penyelundupan. Penyelundupan adalah semua bentuk proses memperoleh barang yang dilarang/dibatasi tersebut menggunakan cara-cara yang melanggar hukum, oleh karena itu barang-barang yang terdapat di pasar gelap biasanya adalah barang hasil penyelundupan.

Harga pasar gelap

sunting

Sebagai akibat bertambahnya pembatasan pemerintah, harga pasar gelap untuk produksi yang bersangkut paut akan bertambah, seperti yang dikatakan pembatasan mewakili berkurangnya penawaran dan bertambahnya kemungkinan rugi pada bagian penawar, penjual, dan seluruh makelar. Menurut teori penawaran dan permintaan, kekurangan penawaran—membuat produk lebih langka—akan menaikkan harga, lainnya sama. Demikian pula, penyelenggaraan pembatasan yang bertambah akan menaikkan harga untuk alasan yang sama.

Barang yang diperoleh secara ilegal bisa mendapat 1 atau 2 tingkat harga. Mungkin akan kurang mahal daripada harga pasar (resmi) karena penawar tak mengadakan harga biasa dari produksi atau membayar pajak yang biasa. Kemungkinan lain, produk yang dipasok ilegal bisa lebih mahal daripada harga normal, karena produk yang dibicarakan sulit didapat dan mungkin tak tersedia resmi.

Dalam hal-hal terdahulu, bagaimanapun, kebanyakan orang mungkin melanjutkan membeli produk yang dibicarakan dari penawar resmi, karena sejumlah alasan:

  • Konsumen mungkin merasa bahwa pemasok pasar gelap mengadakan bisnis secara tak bermoral (walau kritik ini bisa meluas ke penawar legal juga).
  • Konsumen mungkin—berhak—lebih mempercayai pemasok resmi, karena mereka lebih mudah berkontak bila ada kesalahan dalam produk dan lebih mudah menyelenggarakan akuntabel.
  • Di beberapa negara, memiliki atau membawa barang curian adalah kejahatan, faktor yang akan membuat pembeli berpikir dua kali sebelum membeli.

Di kasus kemudian tentang pasar gelap untuk barang yang dengan mudah tak tersedia melalui saluran resmi, pasar gelap akan tumbuh subur jika konsumen meminta meski kemudian berlanjut. Dalam kasus pelarangan resmi produk bahwa segmen besar masyarakat memandangnya tak berbahaya meski karena kedudukan legalnya, seperti di bawah pelarangan alkohol di AS, pasar gelap akan berhasil, dan pemasar gelap sering menginvestikan kembali keuntungan dalam aturan berjenis-jenis yang luas dari kegiatan tak resmi yang melebihi item "tak berbahaya" yang asli.

Harga pasar gelap bisa dikurangi dengan menghilangkan pembatasan legal yang relevan, demikian penawaran bertambah. Orang-orang yang menganjurkannya di dunia sekuler mungkin percaya bahwa pemerintah harus mengakui kejahatan yang lebih sedikit agar memfokuskan usaha pelaksanaan hukum pada bahaya pada masyarakat. Bagaimanapun, ini bisa dilihat oleh sejumlah orang sebagai persamaan kejahatan terlegalisasi agar mengurangi jumlah kejahatan "resmi"—dengan kata lain, kelonggaran bahwa dalam pandangan mereka hanya membuat barang lebih jelek. Sebagai kemungkinan lain, pemerintah bisa mencoba mengurangi permintaan. bagaimanapun, secara ekonomis ini keluar dari kebiasaan dan tak semudah proses sebagaimana menurunya penawaran.

Contoh

sunting

Masa pelarangan di awal abad ke-18 di Amerika Serikat merupakan contoh klasik kegiatan pasar gelap. Banyak kelompok kejahatan terorganisasi mengambil keuntungan dari kesempatan yang menguntungkan dalam mengakibatkan pasar gelap dalam produksi dan penjualan alkohol yang dilarang. Sejak banyak penduduk di sana tak memandang minum alkohol sebagai kegiatan yang sungguh membahayakan yang secara resmi harus dilarang, kedai minuman keras ilegal berlanjut, dan kelompok seperti Mafia berkembang hebat lebih kuat melalui kegiatan pasar gelapnya yang mendistribusikan alkohol. Contoh klasik lainny ialah Burma (Myanmar) di bawah kekuasaan Ne Win. Di bawah "Cara Burma Menuju Sosialisme"-nya, negara itu menjadi salah satu yang termiskin di dunia, dan hanya pasar gelap dan penyelundupan yang mampu mendukung kebutuhan rakyat.

Kini di banyak negara, dikemukakan "perang melawan narkotika" telah menciptakan efek yang sama untuk narkotika seperti ganja, heroin dan kokain. Walau penagakan hukum yang sedang berjalan berusaha menjegal pemasokan obat-obatan terlarang, permintaan masih tinggi, mendorong kelompok kejahatan terorganisir memastikan ketersediannya. Selama usaha penegakan hukum sering menangkap distributor obat terlarang, permintaan tinggi untuk obat-obatan seperti itu memastikan bahwa harga pasar gelap akan dengan mudah naik sebagai tanggapan atas berkurangnya permintaan—mendorong distributor baru memasuki pasar dalam peredaran kekal.

Dengan cara yang sama, sejak prostitusi tak sah di banyak tempat dan permintaan pasar untuk layanan prostitusi masih tinggi di sejumlah daerah, pasar gelap biasa berkembang.

Pasar gelap bisa juga terbentuk saat yuridiksi yang berdekatan telah banyak membedakan tingkat harga pada produk yang sama. Produk yang umumnya diselundupkan untuk mengisi pasar-pasar gelap itu termasuk alkohol dan tembakau.

Pasar gelap berkembang di banyak tempat selama masa perang. Pendistribusian dan pengendalian harga yang dilaksanakan di anyak negara selama PD II mendorong kegiatan pasar gelap yang tersebar luas. Karena kurangnya barang konsumsi, pasar gelap tumbuh subur di Eropa Timur komunis dan Uni Soviet.


Lihat pula

sunting

Perbandingan

sunting

Pranala luar

sunting
  1. ^ Anindya Utami, Fajria (04 Agustus 2021). "Apa Itu Pasar Gelap?". wartaekonomi.co.id. Warta Ekonomi. Diakses tanggal 16 Oktober 2023.