Lompat ke isi

Antropometri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Antropometri (dari Bahasa Yunani άνθρωπος yang berarti manusia dan μέτρον yang berarti mengukur, secara literal berarti "pengukuran manusia"), dalam antropologi fisik merujuk pada pengukuran individu manusia untuk mengetahui variasi fisik manusia.

Kini, antropometri berperan penting dalam bidang perancangan industri, perancangan pakaian, ergonomik, dan arsitektur. Dalam bidang-bidang tersebut, data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi diperlukan untuk menghasilkan produk yang optimal. Perubahan dalam gaya kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan komposisi etnis dari masyarakat dapat membuat perubahan dalam distribusi ukuran tubuh (misalnya dalam bentuk epidemik kegemukan) dan membuat perlunya penyesuaian berkala dari koleksi data antropometrik.

PSG dengan metode antropometri adalah menjadikan ukuran tubuh manusia sebagai alat menentukan status gizi manusia.[butuh rujukan] Konsep dasar yang harus dipahami dalam menggunakan antropometri secara antropometri adalah Konsep Dasar Pertumbuhan.

Pertumbuhan secara gamblang dapat diartikan terjadinya perubahan sel tubuh dalam dua bentuk yaitu pertambahan sel dan pembelahan sel, yang secara akumulasi terjadinya perubahan ukuran tubuh. Maka, menilai status gizi dengan metode antropometri adalah menilai pertumbuhan. Hanya saja pertumbuhan dalam pengertian pertambahan sel memiliki batas waktu tertentu. Para pakar antropometri sepakat bawah pada umumnya pertumbuhan manusia dalam arti pertambahan sel akan berhenti pada usia 18-20 tahun. Meski begitu, ditemukan juga bahwa pertumbuhan dapat berhenti sebelum usia 18 tahun dan masih ada kemungkinan pertumbuhan masih berjalan setelah usia 20 tahun.

Kebutuhan hidup

[sunting | sunting sumber]

Makhluk hidup, termasuk manusia makan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kebutuhan tubuh akan makanan dapat dideskripakn dari tri fungsi makanan itu sendiri yaitu:

Sebagai sumber tenaga adalah karbohidrat, lemak dan protein, dalam urutan yang berbeda sebagai sumber energi. Pembakaran 1 gram karbohidrat menghasikan 4,1 kalori, protein 41 kalori dan lemak 9 kalori per gramnya. Namun lemak bukanlah sumber energi utama oleh karena untuk metabolisme lemak dibutuhkan kalori yang lebih tinggi untuk Specifik Dinamyc Action (SDA)nya.

Sebagai sumber zat pembangun adalah Protein, Lemak dan Karbohidrat. Sedangkan sebagai sumber zat pengatur adalah vitamin dan mineral.

Jenis-jenis Antropometri

[sunting | sunting sumber]

Antropometri dapat dibagi menjadi 2 yaitu,

  1. Antropometri Statis (struktural)

Pengukuran manusia pada posisi diam, dan linier pada permukaan tubuh.

  1. Antropometri Dinamis (fungsional)

Yang dimaksud dengan antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya.

Hal-hal yang memengaruhi dimensi antropometri manusia adalah sebagai berikut,

  • Umur

Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Ada kecenderungan berkurang setelah 60 tahun.

  • Jenis kelamin

Pria pada umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali bagian dada dan pinggul.

  • Rumpun dan Suku Bangsa
  • Sosial ekonomi dan konsumsi gizi yang diperoleh

Kondisi ekonomi dan gizi juga berpengaruh terhadap ukuran antropometri meskipun juga bergantung pada kegiatan yang dilakukan.

  • Pekerjaan, aktivitas sehari-hari juga berpengaruh
  • Kondisi waktu pengukuran