Lompat ke isi

Hamnet Shakespeare

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hamnet Shakespeare
Lukisan abad ke-19 yang menggambarkan kehidupan keluarga Shakespeare. Hamnet berdiri di belakang Shakespeare (kiri tengah).
LahirBaptis 2 Februari 1585
Stratford-upon-Avon, Warwickshire, England
MeninggalPemakaman 11 Agustus 1596 (umur 11)
Stratford-upon-Avon, Warwickshire, England
KebangsaanInggris
Orang tuaWilliam Shakespeare
Anne Hathaway
Catatan pembaptisan Hamnet dan Judith pada tahun 1585
Catatan kematian Hamnet

Hamnet Shakespeare adalah satu-satunya anak lelaki pasangan William Shakespeare pujangga besar Inggris dan Anne Hathaway. Hamnet mempunyai saudara kembar bernama Judith Shakespeare yang merupakan seorang perempuan.[1][2]

Kehidupan

[sunting | sunting sumber]

Hamnet Shakespeare lahir di Stratford-upon-Avon, Warwickshire, Inggris dan di Baptis bersama saudara kembarnya Judith pada 2 Februari 1585 di Gereja paroki Stratford.[3]

Nama Hamnet dan kembarnya Judith kemungkinan terinspirasi dari nama sahabat keluarga Shakespeare yang merupakan seorang tukang roti bernama Hamnet Sadler dan istrinya Judith dan mereka juga adalah saksi wasiat William Shakespeare.[3]

Tidak banyak sumber-sumber yang menceritakan tentang kehidupan singkat Hamnet Shakespeare yang meninggal di usia 11 tahun ini. Dia tumbuh dan dibesarkan di rumah kakeknya terutamanya bersama ibunya Anne karena ayahnya William Shakespeare harus tinggal di London karena kesibukan pekerjaannya di teater.[3]

Pada Era Elizabeth terjadi pandemi hebat yang melanda eropa yang dikenal sebagai Maut Hitam dan Hamnet diyakini tertular wabah tersebut hingga akhirnya meninggal dunia dan kemudian dimakamkan pada 11 Agustus 1596.[3]

Hubungan antara Hamnet dan hamlet

[sunting | sunting sumber]

Kurang lebih tiga tahun semenjak kematian Hamnet, William Shakespeare menulis drama tragedi yang terkenal yang berjudul HAMLET, Prince of denmark. Hal itu membuat banyak para kritikus mencoba menghubungkan bagian-bagian dalam drama dan soneta karya Shakespeare dengan peristiwa-peristiwa tertentu dalam kehidupanya, tetapi pada tahun 1934, R.W. Chambers seorang sarjana, penulis, dan akademisi sastra Inggris mengatakan bahwa karya-karya Shakespeare yang paling ceria adalah ditulis setelah kematian putranya. Para peneliti lainya juga meyakini jika kisah pada sandiwara tragedi Hamlet tidak hanya didasarkan pada kematian seorang anak laki-laki saja tetapi juga pada kematian ayahnya sehingga koneksi antara Hamnet dan hamlet diragukan.[4][5][6]

Beberapa teori mengatakan kesedihan William atas kematian putra satu-satunya inilah yang mungkin mendorongnya untuk menulis drama itu meski kemungkinan besar teori tersebut tidak benar. Selain itu para sarjana juga berpendapat bahwa nama Hamlet lebih sering dianggap terkait dengan nama Pangeran Hamlet yaitu karakter Vita Amlethi dalam legenda Skandinavia kuno karya Saxo Grammaticus yang sangat mirip dengan drama Shakespeare ini. [7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]