Lompat ke isi

Efesus 6

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Efesus 6
Potongan surat Efesus 4:31-5:13 pada sisi verso Papirus 49, yang ditulis sekitar abad ke-3 M.
KitabSurat Efesus
KategoriSurat-surat Paulus
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
10
pasal 5

Efesus 6 (disingkat Ef 6) adalah pasal keenam (dan terakhir) Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Digubah oleh rasul Paulus.[3]

Pembagian isi pasal:

Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. (TB)[4]

Biasanya, anak-anak orang percaya tetap berada di bawah bimbingan orang-tua hingga mereka menjadi bagian dari kesatuan keluarga yang lain melalui pernikahan.

  • 1) Anak-anak kecil harus diajar untuk menaati dan menghormati orang-tua mereka dengan dididik dan dilatih dalam Tuhan (lihat Amsal 13:24; Amsal 22:6; Efesus 6:4).
  • 2) Anak-anak yang sudah lebih besar, sekalipun sudah menikah, harus menunjukkan sikap hormat terhadap nasihat orang-tua (Efesus 6:2) dan menghormati mereka dalam usia lanjut melalui perawatan dan bantuan keuangan apabila perlu (Mat 15:1–6).
  • 3) Anak-anak yang menghormati orang-tuanya akan diberkati oleh Allah, di dunia ini dan di dalam kekekalan (Efesus 6:3).[5]
Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: (TB)[6]

Kutipan dari Keluaran 20:12, Ulangan 5:16; Sepuluh Perintah Allah

supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.[7]

Kutipan dari Ulangan 5:16; Sepuluh Perintah Allah

Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;[8]

Orang Kristen terlibat di dalam suatu peperangan rohani melawan kejahatan. Peperangan rohani ini digambarkan sebagai peperangan iman (2Kor 10:4; 1Tim 1:18–19; 6:12) yang berlangsung hingga mereka memasuki hidup kekal (2Tim 4:7–8; Gal 5:17).

Orang percaya diminta untuk memisahkan diri dari sistem dunia sekarang ini, membenci kejahatannya (Ibr 1:9), mengatasi dan mati terhadap pencobaan dari dunia (Gal 6:14; 1Yoh 5:4), dan terang-terangan mengutuk dosa-dosanya (Yoh 7:7).

Jendela kenangan pada Royal Military College of Canada menggambarkan Sir Lancelot dengan teks "whole Armour of God" ("seluruh perlengkapan senjata Allah").

Efesus 6:14-18

[sunting | sunting sumber]
Jadi berdirilah tegap,
berikatpinggangkan kebenaran,
berbajuzirahkan keadilan,
kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
terimalah ketopong keselamatan dan
pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan.
Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.[9]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.
  3. ^ Efesus 1:1
  4. ^ Efesus 6:1 - Sabda.org
  5. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  6. ^ Efesus 6:2 - Sabda.org
  7. ^ Efesus 6:3
  8. ^ Efesus 6:11
  9. ^ Efesus 6:14–18 TB - Sabda.org

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]