Lompat ke isi

Splenomegali

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Splenomegali
CT scan menunjukkan splenomegali pada seorang pasien dengan limpa yang sudah terkena leumimia kronis
Informasi umum
SpesialisasiGeneral surgery Sunting ini di Wikidata

Splenomegali adalah pembesaran limpa, keadaaan ini biasanya terjadi akibat proliferasi limfosit dalam limpa karena infeksi di tempat lain tubuh.[1][2] Cara mengukurnya atau satuannya menggunakan Schuffner I sampai Shuffner VIII dengan cara membagi jarak antara tiga buat titik pada dinding perut dalam 8 bagian.[2]

Penyebab Splenomegali

[sunting | sunting sumber]

Splenomegali akibat proliferasi makrofag terjadi jika terdapat sel-sel mati (terutama pada sel darah merah) dalam jumlah berlebihan dan perlu dibersihkan dari sirkulasi.[1] Splenomegali dapat terjadi akibat penimbunan darah dalam limpa, biasanya merupakan komplikasi hipertensi portal.[1] Splinomegali merupakan respons terhadap infeksi, baik yang disertai oleh limfadenopati maupun yang tidak disertai limfadenopati.[1]

Beberapa penyakit yang memicu terjadinya splenomegali, misalnya penyakit infeksi seperti malaria, tifus abdomen, bruselois, endokarditis bakteri, abses limpa, dan lain-lain.[2] Selain itu penyakit darah seperti anemi hemolitik dan leukemia.[2] Juga penyakit neoplasma seperti penyakit hodgkin, limfosarkoma, tumor ganas, atau kista limpa.[1][2]

Penanganan

[sunting | sunting sumber]

Tindakan yang dapat dilakukan ketika terjadi splonomegali tentu terkait dengan sebab utama terjadinya splenomegali.[2] Namun jika limpa sudah tidak tahan terhadap pembengkakan, maka dilakukan pengangkatan limpa yang disebut splenektomi, yaitu ketika sudah terjadi penghancuran darah tepi berlebihan (hipersplenisme), karena akan sangat berbahaya.[2]

  1. ^ a b c d e (Indonesia)Elizabeth J. Corwin., Buku Saku Patofisiologi Corwin. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2007, hal. 414
  2. ^ a b c d e f g (Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3279-3280