Lompat ke isi

The Greatest Showman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
The Greatest Showman
Poster film
SutradaraMichael Gracey
Produser
  • Laurence Mark
  • Peter Chernin
  • Jenno Topping
Skenario
CeritaJenny Bicks
Pemeran
Penata musik
  • John Debney
  • Joseph Trapanese
SinematograferSeamus McGarvey
Penyunting
  • Tom Cross
  • Robert Duffy
  • Joe Hutshing
  • Michael McCusker
  • Jon Poll
  • Spencer Susser
Perusahaan
produksi
  • Chernin Entertainment
  • Seed Productions
  • Laurence Mark Productions
  • TSG Entertainment
Distributor20th Century Fox
Tanggal rilis
  • 29 Desember 2017 (2017-12-29) (Indonesia)
  • 20 Desember 2017 (2017-12-20) (Amerika Serikat)
Durasi105 Menit[1]
NegaraAmerika Serikat
BahasaInggris
Anggaran$84 Juta[2]
Pendapatan
kotor
$420.5 Juta[3]

The Greatest Showman merupakan sebuah film bergenre drama musikal yang ditayangkan di bioskop seluruh dunia pada tahun 2017. Film ini disutradarai oleh Michael Gracey dalam debut penyutradaraannya. Film ini ditulis oleh Jenny Bicks dan Bill Condon dan dibintangi oleh Hugh Jackman, Zac Efron, Michelle Williams, Rebecca Ferguson dan Zendaya. Film ini terinspirasi oleh kisah P. T. Barnum.

Pengambilan gambar utama pada film dimulai di Kota New York pada bulan November 2016, dan ditayangkan pada 8 Desember 2017 di Indonesia. Film ini dirilis di Amerika Serikat pada 20 Desember 2017, oleh 20th Century Fox dan telah meraup $420,4 juta di seluruh dunia, menjadikannya film musikal terlaris kelima sepanjang masa.

The Greatest Showman menerima tinjauan yang beragam, dengan pujian untuk Jackman dan seluruh pertunjukan, musik dan nilai produksi. Pada Golden Globe Awards ke-75, film ini menerima nominasi untuk kategori Best Motion Picture – Musical or Comedy dan Aktor Terbaik - Musikal atau Komedi untuk Jackman. Untuk lagu "This Is Me", film ini memenangkan kategori Golden Globe Award for Best Original Song dan dinominasikan untuk Lagu Orisinal Terbaik di Academy Awards ke-90.[4]

Proyek ini pertama kali diumumkan pada tahun 2009, dengan Jackman sudah ditetapkan untuk peran utama.[5] Pada bulan Agustus 2011, Michael Gracey dipilih untuk menjadi sutradara.[6] Pada tahun 2013, Fox menyewa Pasek and Paul untuk menulis lagu.[7]

Pada 15 Juni 2016, Zac Efron memulai negosiasi untuk membintangi film,[8] dan pada Juli 2016, Michelle Williams dipilih.[9][10][11][12] Film ini dikoreografikan oleh Ashley Wallen.[13]

Latihan untukfilm dimulai pada Oktober 2016 di Kota New York dan pengambilan gambar utama dimulai pada 22 November 2016.[14][15]

Pascaproduksi

[sunting | sunting sumber]

Pada bulan Desember 2017, dilaporkan bahwa James Mangold, yang telah bekerja dengan Jackman pada beberapa proyek, telah disiapkan sebagai eksekutif produser selama pasca-produksi film. Dalam sebuah wawancara, sutrada Michael Gracey mengatakan, "Ada delapan produser di film ini, dan itu luar biasa karena salah satu dari mereka menjadi pembuat film."[16]

Perbedaan dengan Realitas

[sunting | sunting sumber]

Dalam cerita, awalnya P.T. Barnum bekerja sebagai salah satu pegawai di sebuah perusahaan perkapalan. Suatu hari, karena badai yang terjadi di Laut Tiongkok Selatan perusahaan tempatnya bekerja terpaksa bangkrut karena banyak kapal yang tenggelam pada peristiwa itu. Ia mengalami PHK dan harus mencari pekerjaan lain. Hal yang cerdik dari Barnum, ia menggadaikan akta kapal yang telah tenggelam ke bank untuk mendapatkan pinjaman dana sebagai modal usaha (tentu saja bank tidak mengetahui bahwa akta kapal yang ia gadaikan sesungguhnya telah tenggelam di Laut Tiongkok Selatan). Ingat, kemajuan informasi pada zaman itu tidak secanggih saat ini, ketika bank dapat melakukan penelusuran benar-benar secara cermat dan mendalam. Modal yang ia dapatkan digunakan untuk mendirikan Barnum's American Museum. Dari peristiwa ini saja, kita dapat menyimpulkan bahwa perbuatannya merupakan tindakan penipuan—ia berlaku tidak jujur.

Tidak hanya itu, untuk menarik perhatian pengunjung museumnya, ia merekrut orang-orang yang berkebutuhan khusus dan menyebar hoax alias berita bohong mengenai orang-orang tersebut. Orang pertama yang direkrutnya adalah seorang mantan budak wanita yang buta dan nyaris lumpuh total bernama Joice Heth. Barnum menyebarkan kabar bohong di Philadelphia dengan mengatakan bahwa Heth merupakan seorang mantan asisten perawat George Washington dan berusia 161 tahun. Bodohnya, rakyat saat itu percaya saja dan malah tertarik dengan berita bohong tersebut. Tidak hanya Heth, ia merekrut orang-orang lain dan turut menyebarkan berita bohong yang berbeda-beda. Dari sini kita telah melihat segenap kelicikan yang dilakukan oleh Barnum demi meraih keuntungan. Orang-orang yang berkebutuhan khusus benar-benar dimanfaatkan sekadar sebagai objek untuk mendatangkan keuntungan. Sangat bertolak belakang dengan kisah di film, ketika sosok Barnum digambarkan penuh cinta kasih dan peduli akan kesetaraan orang-orang berkebutuhan khusus tersebut. Satu lagi, dalam kisah sejarah tidak pernah tercatat Barnum bekerja sama dengan Philip Carlyle (yang dalam film diperankan oleh Zac Efron).

Daftar lagu

[sunting | sunting sumber]

Benj Pasek dan Justin Paul menulis sembilan lagu.[17]

  1. "The Greatest Show" – Hugh Jackman, Keala Settle, Zac Efron, Zendaya
  2. "A Million Dreams" – Ziv Zaifman, Jackman, Michelle Williams
  3. "A Million Dreams" (Reprise) – Austyn Johnson, Cameron Seely, Jackman
  4. "Come Alive" – Jackman, Settle, Daniel Everidge, Zendaya
  5. "The Other Side" – Jackman & Efron
  6. "Never Enough" – Loren Allred
  7. "This Is Me" – Settle
  8. "Rewrite the Stars" – Efron & Zendaya
  9. "Tightrope" – Williams
  10. "Never Enough" (Reprise) – Allred
  11. "From Now On" – Jackman

The Greatest Showman: Reimagined

[sunting | sunting sumber]

Pada 16 November 2018, sebuah album remix juga dirilis, yaitu The Greatest Showman: Reimagined, yang menampilkan cover soundtrack musisi terkenal. Berikut daftar lagu tersebut:

  1. “The Greatest Show“ - Panic! At The Disco
  2. “A Million Dreams“ - P!nk
  3. “A Million Dreams (Reprise)“ - Willow Sage Heart
  4. “Come Alive“ - Years & Years dan Jess Glynne
  5. “The Other Side“ - MAX dan Ty Dolla Sign
  6. “Never Enough“ - Kelly Clarkson
  7. “This Is Me (The Reimagined Remix)“ - Keala Settle, Kesha, dan Missy Elliott
  8. “Rewrite The Stars“ - James Arthur dan Anne-Marie
  9. “Tightrope“ - Sara Bareilles
  10. “From Now On“ - Zac Brown Band'

Bonus tracks:

  1. “The Greatest Show“ - Pentatonix
  2. “This Is Me“ - Kesha
  3. “Come Alive“ - Craig David
  4. “Rewrite The Stars (Acoustic)“ - Zendaya

Soundtrack

[sunting | sunting sumber]

Analisis Lirik Lagu

[sunting | sunting sumber]

This Is Me

[sunting | sunting sumber]

Bergeser dari plot film dan kenyataan fakta sejarah. Kini mari kita membahas sisi lirik dari beberapa contoh lagu yang dinyanyikan dalam film musikal ini. Saya mengambil contoh lagu pertama: This is Me. Lagu ini mendapatkan penghargaan sebagai Best Original Song - Motion Picture dalam Golden Globe Award 2018. Berikut adalah penggalan liriknya:

But I won't let them break me down to dust

I know that there's a place for us

For we are glorious

When the sharpest words wanna cut me down

I'm gonna send a flood, gonna drown them out

I am brave, I am bruised

I am who I'm meant to be, this is me

Lagu ini menekankan agar jangan membiarkan orang lain menjatuhkan kita. Dalam kata lain, jangan takut dengan pandangan buruk banyak orang tentang kita, tetapi percayalah setiap orang itu unik. Namun, lagu ini sebenarnya sangat bersifat humanis—meninggikan manusia lebih dari yang seharusnya. Dari liriknya for we are glorious saja dapat dilihat bagaimana manusia dianggap begitu mulia, padahal siapakah diri kita ini sehingga layak dianggap mulia? Lagu ini terlalu menyetarakan semua orang. Lagu ini seakan-akan memberi toleransi kepada setiap orang untuk menjadi apa yang diri mereka inginkan, padahal dalam hidup sudah seharusnya kita menjadi seperti apa yang Tuhan inginkan.

Untuk siapapun yang menulis analisa diatas :

Tidak ada kaitannya perihal lirik lagu optimisme diatas dengan takdir Tuhan sebagimana ditulis diatas "..dalam hidup sudah seharusnya kita menjadi seperti apa yang Tuhan inginkan". Darimana anda tahu Tuhan menginginkan anda menjadi seperti apa? Korelasi dengan lagu diatas apa ?

Niat hati ingin mencermahi orang dan terlihat seperti seorang filsuf, tapi hasilnya malah berbanding terbalik #KetahuanCerdasnya

Never Enough

[sunting | sunting sumber]

Penggalan lagu lain yang saya kutip adalah Never Enough.

All the shine of a thousand spotlights

All the stars we steal from the night sky

Will never be enough

Never be enough

Towers of gold are still too little

These hands could hold the world but it'll

Never be enough

Never be enough

Di balik suara merdu tersebut, lagu ini mencerminkan sisi keeogisan dirinya. Dalam lagu ini digambarkan bahwa ketika sosok yang dianggapnya penting dalam hidupnya itu hilang, segala sesuatu tidak akan cukup untuk menggantikannya. Pada akhirnya, rasa haus akan hal yang duniawi hanya akan membawa kita kepada kesadaran bahwa manusia memang makhluk yang tidak pernah merasa cukup. Kesadaran ini juga seharusnya membawa manusia pada pengertian bahwa kepenuhan hidup tidak bisa diperoleh dari sesama manusia atau benda apapun.

(Catatan untuk penulis bagian ini: Kenapa memasukkan opini pribadi dalam artikel Wikipedia?)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "The Greatest Showman". amctheatres.com. Diakses tanggal November 22, 2017. 
  2. ^ Brent Lang (December 5, 2017). "Hugh Jackman on 'The Greatest Showman,' Saying Goodbye to Wolverine and Turning Down Bond". Variety. Diakses tanggal December 6, 2017. 
  3. ^ "The Greatest Showman (2017)". Box Office Mojo. Diakses tanggal April 14, 2018. 
  4. ^ Rubin, Rebecca (December 11, 2017). "Golden Globe Nominations: Complete List". Variety. Diakses tanggal December 11, 2017. 
  5. ^ Jagernauth, Kevin (August 11, 2011). "Michael Gracey To Direct Hugh Jackman Musical 'The Greatest Showman On Earth'". Indiewire. Diakses tanggal July 10, 2017. 
  6. ^ McClintock, Pamela; Kit, Borys (August 17, 2011). "Michael Gracey to Direct 'The Greatest Showman on Earth'". The Hollywood Reporter. Diakses tanggal July 12, 2016. 
  7. ^ "The Greatest Showman Songwriters Benj Pasek & Justin Paul On The Revitalization Of The Original Hollywood Musical". Deadline.com. November 17, 2017. 
  8. ^ McNary, Dave (June 15, 2016). "Zac Efron in Talks to Join Hugh Jackman's 'Greatest Showman' (EXCLUSIVE)". Variety. Diakses tanggal June 16, 2016. 
  9. ^ McNary, Dave (July 6, 2016). "Michelle Williams in Talks for Hugh Jackman's 'Greatest Showman on Earth'". Variety. Diakses tanggal January 5, 2018. 
  10. ^ Pulver, Andrew (July 8, 2016). "Michelle Williams and Zac Efron sought for PT Barnum biopic". The Guardian. Diakses tanggal January 5, 2018. 
  11. ^ Jaafar, Ali (July 6, 2016). "Michelle Williams In Talks To Join 'The Greatest Showman' With Hugh Jackman". Deadline.com. Diakses tanggal January 5, 2018. 
  12. ^ Giroux, Jack (July 7, 2016). "Michelle Williams Joins Hugh Jackman in 'The Greatest Showman on Earth'". SlashFilm. Diakses tanggal January 5, 2018. 
  13. ^ "Meet the Man Behind Hugh Jackman`s Moves in 'The Greatest Showman'". Dance Magazine. December 19, 2017. Diakses tanggal December 19, 2017. 
  14. ^ "'The Greatest Showman', starring Hugh Jackman & Zac Efron, begins filming in NYC soon!". On Location Vacations. November 10, 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-16. Diakses tanggal November 17, 2016. 
  15. ^ "Hugh Jackman sings happy birthday to good pal Zac Efron". Mail Online. October 25, 2016. Diakses tanggal November 23, 2016. 
  16. ^ Stack, Tim (December 22, 2017). "'The Greatest Showman' Director On The Epic Musical Numbers And If It Could Head To Broadway". Entertainment Weekly. Diakses tanggal December 22, 2017. 
  17. ^ Burlingame, Jon (January 4, 2018). "'This Is Me' From 'The Greatest Showman' Is an Anthem for Outcasts". Variety. Diakses tanggal January 17, 2018. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]