Lompat ke isi

Vlaams Belang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kepentingan Flandria
Vlaams Belang
Ketua umumTom Van Grieken
Dibentuk14 November 2004
Didahului olehVlaams Blok
Kantor pusatMadouplein 8 bus 9
1210 Brussel
Sayap pemudaVlaams Belang Jongeren
Keanggotaan (2014)Penurunan 17.255 [1]
IdeologiNasionalisme Flandria[2]
Populisme sayap kanan[3]
Separatisme[2]
Konservatisme nasional[4]
Ekonomi liberal[5]
Euroskeptisisme[6]
Posisi politikSayap kanan[7] hingga Kanan jauh[8]
Afiliasi EropaGerakan untuk Bangsa dan Kebebasan Eropa
Kelompok Parlemen EropaBangsa dan Kebebasan Eropa
WarnaKuning, Hitam
Dewan Perwakilan Rakyat
(Kursi Flandria)
3 / 87
Senat
(Kursi Flandria)
2 / 35
Parlemen Flandria
6 / 124
Parlemen Brussel
(Kursi Flandria)
1 / 17
Parlemen Eropa
(Kursi Flandria)
1 / 12
Dewan Wilayah Flandria
29 / 351
Situs web
www.vlaamsbelang.org

Vlaams Belang (VB; dari bahasa Belanda yang berarti "Kepentingan Flandria") adalah partai politik sayap kanan populis[3] dan nasionalis Flandria di wilayah Flandria dan Brussel di Belgia.

Vlaams Belang bermula dari Vlaams Blok, yang kemudian berganti naman dan dan mengubah beberapa bagian statuta partai yang kontroversial setelah persidangan pada tahun 2004 karena tuduhan rasisme.[9] Sejak saat Itu, VB berusaha untuk mengubah citranya dari partai yang radikal menjadi partai yang lebih konservatif, dan telah menjauhkan diri dari beberapa programnya. Hampir seluruh partai tetap menyatakan partai ini berada dalam cordon sanitaire (partai yang dihindari) yang secara efektif menghalangi Vlaams Belang memperoleh kekuasaan eksekutif. Terdapat pula kebijakan pemotongan subsidi publik khusus untuk partai yang tidak demokratis yang berarti VB tidak mendapat subsidi dari pemerintah.

Kebijakan Vlaams Belang berfokus pada isu kemerdekaan Flandria, menentang multikulturalisme, dan mempertahankan nilai-nilai tradisional Barat.

Nasionalisme Flandria

[sunting | sunting sumber]

Tujuan utama VB adalah untuk mendirikan Republik Flandria yang merdeka dengan cara yang damai seperti saat pembubaran Swedia-Norwegia (1905), Cekoslowakia (1992), dan kemerdekaan Montenegro (2006). Alasan untuk menginginkan kemerdekaan adalah "banyaknya perbedaan budaya dan politik antara Flandria dan Walonia," dan menurut VB, pemerintah Belgia juga "telah lumpuh karena perselisihan yang sedang berlangsung antara politikus Flandria dan Walonia."[10] Alasan lain untuk merdeka adalah adanya pemindahan perekonomian dari Flandria ke ibu kota Brussel dan Walonia, yang menurut Vlaams Belang tidak dapat dibiarkan.

Imigrasi dan kaum minoritas

[sunting | sunting sumber]

Kebijakan imigrasi Vlaams Belang telah sedikit mengalami perubahan menjadi lebih moderat jika dibandingkan dengan pendahulunya Vlaams Blok. Partai ini hanya ingin melakukan deportasi bagi para imigran yang "menolak, menyangkal, atau melawan" kebudayaan Flandria serta nilai-nilai Eropa, termasuk kebebasan berpendapat dan kesetaraan gender. Filip Dewinter menyatakan bahwa wanita yang mengenakan jilbab harus "menandatangani surat deportasi."[5]

Menurut ahli politik Cas Mudde, Vlaams Blok sangat jarang dituduh melakukan tindakan anti-Semitisme – dan bahkan sangat ditentang oleh pimpinan partai.[11] Dituduh anti-Muslim,[12][13] partai ini lebih menginginkan deportasi bagi semua yang menentang nilai-nilai Barat, dan setelah serangan teroris di Brussel Maret 2016, mereka menginginkan untuk menutup perbatasan. Saat ini partai ini menganggap dirinya sangat pro-Yahudi, karena orang-orang Yahudi dan Israel adalah sekutu untuk melawan Islam radikal.[14] Di Antwerpen, komunitas Yahudi di beberapa bagian kota besar secara aktif mendukung partai ini, karena mereka merasa terancam oleh gelombang anti-Semitisme dari populasi Muslim yang berkembang.[15] Pada tahun 2010, partai ini merupakan bagian dari delegasi ke Israel (bersama dengan beberapa partai sayap kanan lainnya), di mana mereka mengeluarkan "Deklarasi Yerusalem," yang membela hak Israel untuk tetap ada dan mempertahankan diri melawan terorisme.[16] Perwakilan dari Israel, Menteri Ayoob Kara mengunjungi markas partai ini di Antwerpen pada tahun 2011.[17] Pada bulan Maret 2014, partai ini berkunjung ke Tepi Barat dengan pemimpin delegasi Dewinter dan bertemu dengan Perwakilan Kantor Perdana Menteri Ofir Akunis.[18]

Dalam rangka untuk mengamankan kota di Flandria, partai ini ingin menerapkan kebijakan toleransi nol. Mendukung penghapusan hukum pembebasan bersyarat yang memungkinkan narapidana akan dibebaskan setelah menjalani sepertiga dari vonis hukuman penjara. Partai ini juga menentang liberalisasi obat-obatan. Partai ini juga ingin mendeportasi pelaku tindak kriminal dan imigran ilegal karena dianggap biang keladi dari tindakan kriminal di Belgia, serta berusaha untuk "memerangi ancaman teror Islam."[19]

Kebijakan ekonomi partai ini telah berubah secara signifikan dari pendahulunya, Vlaams Blok. Ketika Vlaams Blok menginginkan sistem ekonomi campuran, Vlaams Belang lebih memilih sistem ekonomi neoliberal.

Hubungan internasional

[sunting | sunting sumber]

Di Parlemen Eropa, partai ini begabung dalam Non-Inscrits. Partai ini juga telah memiliki beberapa hubungan istimewa dengan Partai Kemerdekaan Austria, Liga Utara, Partai Rakyat Denmark, Partai Nasional Slowakia, Partai Kebebasan Jerman, dan Demokrat Swedia.[20]

Dalam Parlemen Eropa ke-8, partai duduk bersama dengan Front Nasional, Liga Utara, Partai Kemerdekaan Austria, Partai untuk Kebebasan, Kongres Kanan Baru Polandia, Alternatif untuk Jerman dan mantan anggota Partai Kemerdekaan Britania dalam grup parlemen Bangsa dan Kebebasan Eropa.

Di luar Uni Eropa, itu memiliki hubungan Likud,[21] dengan Partai Rakyat Swiss, Partai Republik AS,[22] Partai Ba'ath,[23] dan Rusia Bersatu.[24]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Open VLD heeft de meeste leden en steekt CD&V voorbij". deredactie.be. 30 October 2014. 
  2. ^ a b Wingfield, George (2008). Belgium. Infobase Publishing. hlm. 104. ISBN 978-0-7910-9670-3. 
  3. ^ a b Hans-Jürgen Bieling (2015). "Uneven development and 'European crisis constitutionalism', or the reasons for and conditions of a 'passive revolution in trouble'". Dalam Johannes Jäger; Elisabeth Springler. Asymmetric Crisis in Europe and Possible Futures: Critical Political Economy and Post-Keynesian Perspectives. Routledge. hlm. 110. ISBN 978-1-317-65298-4. 
  4. ^ Thompson, Wayne C. (2008). Western Europe 2008. Stryker Post Pubns. hlm. 201. ISBN 978-1-887985-98-7. 
  5. ^ a b Erik, 2005, p. 495.
  6. ^ Belgians' pride in EU role quells euroscepticism. EUobserver. Published 6 May 2014. Retrieved 22 May 2017.
  7. ^ Political Geography
    p.145
    Google Books.
    Authors - Joe Painter and Alex Jeffery.
    Published by Sage in Los Angeles, United States.
    First published in 2009.
  8. ^
    • Art, David (2011). Inside the Radical Right: The Development of Anti-Immigrant Parties in Western Europe. Cambridge University Press. hlm. 106–107. 
    • Coffé, Hilde; Dewulf, Jeroen (2014). Wavering between Radical and Moderate: The Discourse of the Vlaams Belang in Flanders (Belgium). Doublespeak: The Rhetoric of the Far Right since 1945. ibidem. hlm. 162–163. 
    • Downs, William M. (2012). Political Extremism in Democracies: Combating Intolerance. Palgrave Macmillan. hlm. 6, 85. 
    • Erk, Jan (2005). "From Vlaams Blok to Vlaams Belang: The Belgian Far-Right Renames Itself". West European Politics. 28 (3): 493–502. 
    • Hainsworth, Paul (2008). The Extreme Right in Western Europe. Routledge. hlm. 6. 
    • Jamin, Jérôme (2012). Extreme-Right Discourse in Belgium: A Comparative Regional Approach. Mapping the Extreme Right in Contemporary Europe: From Local to Transnational. Routledge. hlm. 68. 
    • Laible, Janet (2010). 'Back to the Future' with Vlaams Belang? Flemish Nationalism as a Modernizing Project in a Post-Modern European Union. Multiplicity of Nationalism in Contemporary Europe. Lexington Books. hlm. 136, 142. 
    • Leman, Johan (2012). 'Flemish Interest' (VB) and Islamophobia: Political, legal and judicial dealings. From the Far Right to the Mainstream: Islamophobia in Party Politics and the Media. Campus Verlag. hlm. 69–90. 
    • Vogt, Roland (2014). Belgium: A Nation-State without a National Identity?. European National Identities: Elements, Transitions, Conflicts. Transaction. hlm. 14. 
  9. ^ [1]
  10. ^ "2. The Program: 2.1 Flemish independence". Vlaams Belang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-11. Diakses tanggal 12 January 2011. 
  11. ^ Mudde, Cas (2003). The ideology of the extreme right. Manchester University Press. hlm. 100. ISBN 978-0-7190-6446-3. 
  12. ^ Taylor, Matthew (July 26, 2011). "Breivik sent 'manifesto' to 250 UK contacts hours before Norway killings". The Guardian. 
  13. ^ Bilefsky, Dan; Fisher, Ian (October 11, 2006). "Across Europe, Worries on Islam Spread to Center". New York Times. 
  14. ^ Liphshiz, Cnaan (12 December 2008). "Far-right Belgian party Vlaams Belang says invited to Jerusalem meet". Haaretz. Diakses tanggal 10 January 2010. 
  15. ^ Smith, Craig S. (12 February 2005). "Fear of Islamists Drives Growth of Far Right in Belgium". The New York Times. Antwerp. Diakses tanggal 10 January 2010. 
  16. ^ Gutsch, Jochen-Martin (6 January 2011). "Riding the Wave of Islamophobia: The German Geert Wilders". Der Spiegel. Diakses tanggal 11 January 2011. 
  17. ^ "Dewinter ontvangt Israëlische minister Ayoob Kara". De Morgen (dalam bahasa Dutch). 1 June 2011. Diakses tanggal 10 June 2011.  CS1 maint: Unrecognized language (link)
  18. ^ "Netanyahu associate meets with far-right Belgian group". i24news.tv. Diakses tanggal 2 April 2014. 
  19. ^ "2. The Program: 2.3 Crime: a strong approach". Vlaams Belang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-11. Diakses tanggal 12 January 2011. 
  20. ^ Phillips, Leigh (25 October 2010). "Far-right 'lite' to push for EU referendum on Turkish accession". EUobserver. Brussels. Diakses tanggal 11 January 2011. 
  21. ^ http://m.spiegel.de/international/europe/a-777175.html#spRedirectedFrom=www&referrrer=
  22. ^ http://www.eurallfree.org/?q=node/452
  23. ^ http://m.knack.be/nieuws/vlaams-belang-bezoekt-assad-regime/video-iwatch-544223.html
  24. ^ http://www.dutchnews.nl/news/archives/2013/12/is_russia_supporting_wilders_c/